bahasa

Wednesday, May 1, 2013

KADO (Karya Anak Indonesia):
Hadiah Dari dan Bagi Anak-Anak Indonesia

Jakarta, 17 Februari 2013 – Komunitas pemerhati kesejahteraan anak Sahabat Anak hari ini meresmikan kampanye KADO (Karya Anak Indonesia), sebuah ajang kreativitas dan inovasi untuk mendorong aspirasi pengembangan diri anak-anak kaum marjinal di wilayah JaBoDeTaBek. Kampanye yang akan dilakukan selama tahun 2013 ini mengangkat tema: “Aku Berharga, Aku Berkarya”. Kampanye ini merupakan upaya melibatkan sebanyak mungkin masyarakat untuk melakukan  gerakan sahabat anak dalam mengadvokasi hak anak untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Kampanye KADO lahir dari hasil survey Kapsul Impian yang dilakukan oleh Sahabat Anak kepada seribu anak marjinal pada tahun 2012. Survey tersebut dilakukan bersamaan dengan Jambore Sahabat Anak – sebuah kegiatan tahunan berupa perkemahan dua hari satu malam yang dihadiri oleh seribu anak marjinal dari wilayah Jabodetabek.

Hasil survey Kapsul Impian menemukan bahwa 55% memimpikan pekerjaan dan masa depan yang lebih baik. Ini menunjukkan bahwa bagi anak-anak tersebut, yang diinginkan bukanlah uang atau barang semata, melainkan kesempatan untuk merubah keadaan mereka saat ini
“Motivasi dan semangat merupakan kata kunci bagi anak-anak kaum marjinal dalam meraih pekerjaan dan kesempatan yang mereka impikan. Sahabat Anak mengajak pihak yang peduli untuk ambil bagian menjadi agen perubahan yang senantiasa memberi motivasi dan semangat bagi adik-adik kami,” kata Rama Adi Putra, Ketua Panitia KADO.

Kampanye KADO akan terbagi dalam dua tahap: Proyek Impian “Aku dan Sekitarku”, yang diikuti 500 anak marjinal dan 250 sukarelawan pendamping serta Jambore Sahabat Anak dengan peserta 1.000 anak marjinal dan 500 sukarelawan pendamping.

Proyek Impian “Aku dan Sekitarku” merupakan proyek kelompok dari berbagai wilayah di JaBoDeTaBek. Masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh anak berusia 10 hingga 15 tahun yang didampingi oleh lima sukarelawan berusia di atas 18 tahun. Setiap kelompok diberi waktu dua bulan untuk menghasilkan suatu karya berupa produk, aksi atau pameran yang memiliki manfaat bagi lingkungan. Setiap kelompok menerima modal awal sebesar Rp 50.000, dan diperbolehkan untuk mencari sponsor untuk mengelola proyek mereka berdasarkan kerangka waktu, anggaran dan rencana kerja serta menggunakan jejaring sosial yang ada selama dua bulan ke depan.

“Kami ingin mengajarkan anak-anak ini untuk menjadi generasi yang tangguh dan menghargai proses, bukan hanya berfokus pada hasil akhir semata,” kata Rama.

Sebanyak 250 sukarelawan pendamping yang terlibat dalam 50 kelompok di JaBoDeTaBek akan dibekali pengetahuan inspiratif berupa pelatihan “Cara Berpikir Inovatif”. Pelatihan ini diberikan agar para sukarelawan dapat memberi dampak luar biasa (breakthrough) bagi anak-anak yang berinteraksi dengan mereka.

KADO merupakan kampanye besar tahunan Sahabat Anak untuk  mengangkat hak-hak anak sesuai dengan Konvensi PBB tahun 1989. Sahabat Anak terus menggaungkan tema kampanye tahunan seperti: Jalan Cinta (Deklarasi Hak Anak) tahun 2008, Sepatu Untuk Sahabatku tahun 2009, Nutrisi Untuk Sahabatku tahun 2010, Bermainlah Sahabatku tahun 2011 dan Suarakan Impianmu tahun 2012.

“Dalam setiap kampanye, kami selalu melibatkan sebanyak mungkin masyarakat umum untuk ikut serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran. Karena seperti yang sudah kita ketahui bersama, yang dibutuhkan oleh anak-anak marjinal lebih dari sekedar uang maupun barang, melainkan sahabat yang siap meluangkan waktu serta mendorong mereka untuk meraih kesempatan hidup yang lebih baik,” kata Rama.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Tentang Sahabat Anak

Komunitas Sahabat Anak (SA) merupakan sekelompok sukarelawan yang mendukung gerakan pendampingan dalam memperjuangkan hak-hak anak jalanan di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya. Didirikan pada tahun 1997, saat ini SA memiliki 7 (tujuh) Bimbingan Belajar di daerah Prumpung, Grogol, Cijantung, Gambir, Manggarai, Tanah Abang dan Kota Tua. Sahabat Anak mendukung kampanye “Stop Beri Uang, Jadilah Sahabat Anak”.
Gerakan yang dirintis sejak tahun 1997 tersebut dimulai oleh sekelompok pemuda yang menjalin persahabatan dengan anak-anak kaum marjinal melalui acara tahunan Jambore Anak Jalanan (sekarang dikenal sebagai Jambore Sahabat Anak). 

Tahun 2008,  Sahabat Anak mendeklarasikan Gerakan Sahabat Anak, yaitu gerakan yang mengajak masyarakat untuk turut peduli dan membantu anak memperjuangkan hak-haknya dengan menjadi Sahabat Anak


Untuk Keterangan Lebih Lanjut, Hubungi;
SAHABAT ANAK
Jl. Tambak II RT 06/05 No. 23
Kel. Pegangsaan, Jakarta Pusat 10320
Telp. (021) 391 8505, Fax (021) 319 34172
Contact Person: Walter/Ellen

  

0 comments:

Post a Comment