KADO (Karya Anak Indonesia):
Hadiah Dari
dan Bagi Anak-Anak Indonesia
Jakarta, 17 Februari 2013 – Komunitas
pemerhati kesejahteraan anak Sahabat Anak hari ini meresmikan kampanye KADO
(Karya Anak Indonesia), sebuah ajang kreativitas dan inovasi untuk mendorong
aspirasi pengembangan diri anak-anak kaum marjinal di wilayah JaBoDeTaBek.
Kampanye yang akan dilakukan selama tahun 2013 ini mengangkat tema: “Aku Berharga, Aku Berkarya”. Kampanye
ini merupakan upaya melibatkan sebanyak mungkin masyarakat untuk melakukan gerakan sahabat anak dalam mengadvokasi hak
anak untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Kampanye KADO
lahir dari hasil survey Kapsul Impian
yang dilakukan oleh Sahabat Anak kepada seribu anak marjinal pada tahun 2012.
Survey tersebut dilakukan bersamaan dengan Jambore Sahabat Anak – sebuah
kegiatan tahunan berupa perkemahan dua hari satu malam yang dihadiri oleh
seribu anak marjinal dari wilayah Jabodetabek.
Hasil survey Kapsul Impian menemukan bahwa 55%
memimpikan pekerjaan dan masa depan yang lebih baik. Ini menunjukkan bahwa bagi
anak-anak tersebut, yang diinginkan bukanlah uang atau barang semata, melainkan
kesempatan untuk merubah keadaan mereka saat ini
“Motivasi dan
semangat merupakan kata kunci bagi anak-anak kaum marjinal dalam meraih pekerjaan
dan kesempatan yang mereka impikan. Sahabat Anak mengajak pihak yang peduli
untuk ambil bagian menjadi agen perubahan yang senantiasa memberi motivasi dan
semangat bagi adik-adik kami,” kata Rama Adi Putra, Ketua Panitia KADO.
Kampanye KADO
akan terbagi dalam dua tahap: Proyek Impian “Aku dan Sekitarku”, yang diikuti
500 anak marjinal dan 250 sukarelawan pendamping serta Jambore Sahabat Anak
dengan peserta 1.000 anak marjinal dan 500 sukarelawan pendamping.
Proyek Impian
“Aku dan Sekitarku” merupakan proyek kelompok dari berbagai wilayah di
JaBoDeTaBek. Masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh anak berusia 10 hingga
15 tahun yang didampingi oleh lima sukarelawan berusia di atas 18 tahun. Setiap
kelompok diberi waktu dua bulan untuk menghasilkan suatu karya berupa produk,
aksi atau pameran yang memiliki manfaat bagi lingkungan. Setiap kelompok
menerima modal awal sebesar Rp 50.000, dan diperbolehkan untuk mencari sponsor
untuk mengelola proyek mereka berdasarkan kerangka waktu, anggaran dan rencana
kerja serta menggunakan jejaring sosial yang ada selama dua bulan ke depan.
“Kami ingin
mengajarkan anak-anak ini untuk menjadi generasi yang tangguh dan menghargai
proses, bukan hanya berfokus pada hasil akhir semata,” kata Rama.
Sebanyak 250
sukarelawan pendamping yang terlibat dalam 50 kelompok di JaBoDeTaBek akan
dibekali pengetahuan inspiratif berupa pelatihan “Cara Berpikir Inovatif”. Pelatihan ini diberikan agar para
sukarelawan dapat memberi dampak luar biasa (breakthrough) bagi anak-anak yang berinteraksi dengan mereka.
KADO
merupakan kampanye besar tahunan Sahabat Anak untuk mengangkat hak-hak anak sesuai dengan
Konvensi PBB tahun 1989. Sahabat Anak terus menggaungkan tema kampanye tahunan
seperti: Jalan Cinta (Deklarasi Hak
Anak) tahun 2008, Sepatu Untuk Sahabatku
tahun 2009, Nutrisi Untuk Sahabatku
tahun 2010, Bermainlah Sahabatku
tahun 2011 dan Suarakan Impianmu
tahun 2012.
“Dalam setiap
kampanye, kami selalu melibatkan sebanyak mungkin masyarakat umum untuk ikut
serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran. Karena seperti yang sudah kita
ketahui bersama, yang dibutuhkan oleh anak-anak marjinal lebih dari sekedar
uang maupun barang, melainkan sahabat yang siap meluangkan waktu serta
mendorong mereka untuk meraih kesempatan hidup yang lebih baik,” kata Rama.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tentang
Sahabat Anak
Komunitas Sahabat Anak (SA) merupakan sekelompok
sukarelawan yang mendukung gerakan pendampingan dalam memperjuangkan hak-hak
anak jalanan di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya. Didirikan pada tahun 1997,
saat ini SA memiliki 7 (tujuh) Bimbingan Belajar di daerah Prumpung, Grogol,
Cijantung, Gambir, Manggarai, Tanah Abang dan Kota Tua. Sahabat Anak mendukung
kampanye “Stop Beri Uang, Jadilah
Sahabat Anak”.
Gerakan yang dirintis sejak tahun 1997 tersebut
dimulai oleh sekelompok pemuda yang menjalin persahabatan dengan anak-anak kaum
marjinal melalui acara tahunan Jambore Anak Jalanan (sekarang dikenal sebagai
Jambore Sahabat Anak).
Tahun 2008,
Sahabat Anak mendeklarasikan Gerakan Sahabat Anak, yaitu gerakan yang
mengajak masyarakat untuk turut peduli dan membantu anak memperjuangkan
hak-haknya dengan menjadi Sahabat Anak
Untuk Keterangan Lebih Lanjut, Hubungi;
SAHABAT
ANAK
Jl.
Tambak II RT 06/05 No. 23
Kel.
Pegangsaan, Jakarta Pusat 10320
Telp.
(021) 391 8505, Fax (021) 319 34172
Contact
Person: Walter/Ellen